Search

Rabu, 11 Agustus 2010

Games Seru saat Camping -- ver 2

Setelah ke-3 game telah terbahas di artikel sebelumnya, kini tiba saatnya ku bahas game seru lainnya.
Sebenarnya, kurang lebih ada 7 game yang kami mainkan. Karena sudah terbahas 3 game, maka kurang 4. Ini dia liputannya.

Jembatan Sukses

Dalam permainan ini, jika tak pas posisinya, mungkin yang jadi jembatan akan merasakan sakit.
Cara : Dalam kelompokku ada 10 orang. Dari sepuluh orang itu, 9 orang menjagi jembatan. Bukan badan yang dijadikan jembatan lho. Tapi, fasilitator memberikan 5 buah bambu kecil. Empat diantaranya dijadikan sebagai jembatan yang harus dipegang oleh 9 orang secara berjajar agar menjadi jembatan bagi penyebrang. Sedangkan satu orang lagi menjadi penyebrang yang diberi amanat membawa bambu yang tersisa. Tentu saja, penyebrang harus menyebrang melalui jembatan yang telah dibuat oleh temannya. Begitu seterusnya secara bergantian, setiap orang mendapat jatah menyebrang.
Pembelajaran : Lagi-lagi kita harus percaya pada yang lain. Saling kerjasama, dan INGAT kesuksesan kita tak kan tercapai tanpa bantuan orang lain di sekitar kita.
Aplikasi : Ketika kesuksesan kita telah tercapai, jangan sampai kita terlalu senang dengan kemudian melupakan orang-orang yang telah membantu kita dalam mencapai kesuksesan. JANGAN LUPA tuk berterima kasih pada mereka dan BERSYUKUR.
Kesan : Dalam prakteknya, penyebrang sering memegang kepala teman yang menjadi jembatan. setelah semua selesai, fasilitator pun bertanya : "Kenapa Aanda memegang kepala teman Anda, sedangkan kepala adalah anggota paling atas yang menandakan sesuatu yang harus dihargai, dihormati." Kami punn menjawabnya : "Karena kami sudah saling sepakat. Tapi, memang hal itu tak sepantasnya dilakukan". Akhirnya, kami pun saling bermaafan dan berterima kasih.

Tali Belenggu

Selama belum berhasil melepasnya, rasanya sebel. Tapi, setelah semua bisa melepas dari belenggunya, HORE.. Alhamdulillah.
Cara : Dari seluruh kelompok, dibagi lagi menjadi 5 kelompok dengan anggota 2 orang per kelompok. Dari 2 orang itu, semua tangan diikat dengan tali dengan ikatan mati secara bersilang. Setiap ikatan, diberi CELAH kurang lebih selebar 2 jari. Bagimanapun caranya, kita harus memisahkan ikatan yang bersilang tersebut tanpa melepas ikatan pada tangan kita.
Solusi : Cari celah pada ikatan. Masukkan salah satu tali ke celah tersebut, setelah tali membentuk lubang, masukkan tangan (yang talinya masuk) ke tali tersebut. Tarik sesuai arah tangan yang masuk. Bingung ya.. maaf, pokoknya gitu deh.
Pembelajaran : Jangan pernah putus asa,  semua kita lakukam sesuai titik puncak kemampuan kita. Selain jangan putus asa, lebih didukung lagi dengan selalu sabar.
Aplikasi : Dalam memperjuangkan tali/ agamanya Allah, kita jangan pernah sampai putus asa. Lakukan semua aturan Allah sesuai titik puncak kemampuan kita. Tapi, jangan lakukan hal yang dilarang sesuai titik puncak kemampuan, hindari larangan sejauh mungkin kita  bisa.
Kesan : Wah.. sangat sulit rasanya mencoba melepas ikatan bersialng itu. begitu kita bisa, senangnya hatiku.. turun  panas demamku. Eh, BERHASIL.

Memasukkan Pensil Dalam Botol
Awalnya pun sulit hingga akhir kami belumjuga dapat memasukkan pensil dalam botol.
Cara :  Semua peserta yang bukan ketua membentuk lingkaran dan ditutup matanya dengan slayer. Ketua memberikan ujung tali yang mengikat satu pensil. Setelah semua siap, ketualah yang mengkondisikan anggotanya agar pensil yang diikat oleh tali-tali yang dipegang anggota dapat masuk ke dalam botol yangdisediakan. Syarat yang  harus dipatuhi yaitu : Anggota tak boleh berbicara, ketua tak boleh memegang tali ataupun anggotanya.
Pembelajaran : Sebagai ketua, pasti merasa sangat sulit dalam mengkondisikan anggotanya. Apalagi, jika anggota tak tahu jalan mana yang harus dituju, sehingga ketua hartus menunjukkan jalan dengan benar. Terlebih lagi, jika anggotanya tidak dapat mengikuti aturan dari ketuanya.  Konsentrasi penuh pada pekerjaan yang harus dikerjakan sesuai dengan aturan yang ada.
Aplikasi : Dalam dunia ini (maksud : agama), yang ada hanya 2 bagian. Yaitu : Allah sebagai KHOLIQ dan kita semua sebagai MAKHLUQ. Sehingga, kita sebgai makhluq-Nya, kita harus mengikuti semua aturan yang telah ditentukan.
Kesan : Susahnya kalau tidak melihat terus disuruh memasukkan pensil dalam botol. Tapi, setelah kita tahu mana botol yang dituju dan membuka mata tentunya, akhirnya juga bisa masuk tu pensil dalam botol.

Bambu Gila
Memang gila bambunya. Kayaknya diajak ke bawah, Eee malah naik itu bambu.
Cara :  Semua anggota membentuk barisan dengan dibagi 2 kelompok. Dengan 2 jari kanan-kiri, setiap anggota harus selalu menyentuh bambu yang diberikan. Demikian terus bambu yang ada harus dibawa sampai ke bawah.
Pembelajaran : Sabar, dan terus berusaha. Satu lagi, kompak.
Aplikasi : Dalam menetapi agama yang telah diberikan Allah kepada kita, maka kita harus bisa sabra dalam  menetapinya. Karena, dalam pelaksanaannya ada saja suatu perintah yang membencikan kita. Memang, sudah sebagaimana adanya kalau untuk menuju harapan akhhir kita (surga) itu jalannya dikelilingi oleh hal-hal yang membencikan.
Kesan : Susah juga untuk membawa bambu ke bawah. Tapi, dengan kekompakan dan kerja sama yang baik, akhirnya kita bisa membawa itu bambu ke bawah.

Insya Allah itu dulu yang bisa aku tulis dalam blog-ku ini. Semoga bisa memberi manfaat, Alhamdulillah Jaza Kumullahu Khoiro.


0 komentar:

Posting Komentar

Competition

    Logo SEO Kontes InfoZakat & Teak123

 

Kebaikan Tersebar, Hidup Lebih Indah

Powered By Blogger

Grey Floral ©  Copyright by Kebaikan Tersebar, Hidup Lebih Indah | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks