Search

Selasa, 23 Februari 2010

Seimbangkah Dunia dan Akhirat Kita???

Sebagaimana kita ketahui, kita hidup di dunia ini bukan semata hanya mengejar urusan keduniaan. Kita juga memiliki masa depan, tak cukup masa depan keduniaan, namun masa depan untuk alam yang kekal. Oleh karena itu, kita harus memikirkan masalah akhirat kita, agar kita mendapat tempat terbaik di alam yang kekal nanti. Untuk mencapai hal itu, kita harus selalu beribadah. Seperti tujuan asli Allah menciptakan diri kita, yakni tertera dalam Al-Qur’an:
وَمَاخَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلاِنْسَ اِلاَّلِيَعْبُدُوْنِ﴿ سورة الذّٰريٰت : ۵۶

“Dan tidak Aku (Allah) ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah”
Adanya urusan dunia dan akhirat, maka segala sesuatu harus diatur agar seimbang. Apalagi, di awal tahun 2010 ini, berdasar dalil, keadaan dunia akan semakin jelek (dalam artian jelek moralitas bangsanya). Sesuai dengan hadist Ath-Thabrani:
لاَيَأْتِ عَلَيْكُمْ عَامٌ إِلاََّوَالَّذِيْ بَعْدَهُ شَرٌّمِنْهُ﴿ رواه الطبرانى
“Tidak datang pada kamu sekalian suatu tahun kecuali tahun setelahnya itu lebih jelek dari tahun sebelumnya.”
Meskipun perkembangan di bidang IPTEK semakin cepat dan canggih, bukan berarti segalanya akan menjadi baik. Sebagai contoh, dengan berkembanganya penggunaan fasilitas internet di zaman ini, makin banyak orang yang melakukan kegiatan-kegitan yang maksiat, yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan Al-Hadist. Bukan itu saja, sebenarnya sudah dimulai dari beberapa waktu yang lampau, dan teknologi yang sudah sangat umum, seperti penggunaan handphone untuk hal-hal yang maksiat dan mudharat.

Dengan adanya hadist di atas, jangan sampai hadist tersebut disalahartikan penerepannya. Kita jangan sampai menjadikan hadist tersebut sebagai dasar untuk berbuat lebih jelek dibanding tahun lalu. Contohnya, ada si A diingatkan karena berpacaran. Tapi, si A malah berdalih dengan “menyalahartikan” tentang dalil tersebut. “Lho, ngapain kamu ngingetin. Kan memang begini adanya kalo zaman semakin jelek.”kata si A.
Justru, dengan adanya dalil tersebut kita harus lebih mutawari’ dan lebih meningkatkan keimanan dan amal ibadah kita, agar tidak terjerumus ke jalan yang salah. Karena, berdasar dalil pula:
...فلما زَاغوااَزَاغَ اﷲُقلوْبهمْ...﴿سورة الصّفّ : ۵﴾
“Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka (karena mereka berpaling dari kebenaran, maka Allah membiarkan mereka sesat dan bertambah jauh dari kebenaran).”
Jika seseorang (terlebih lagi orang yang telah mendapat hidayah) berusaha
melanggar meski terlihat dosa yang kecil, Allah pasti akan lebih menyesatkan orang tersebut. Na’udzubillahimindzalik.

Lalu, seimbangkah dunia dan akhirat kita sekarang ???

Upaya penyeimbangan antara dunia dan akhirat tersebut dapat diawali dengan memiliki kefahaman yang kuat bahwa jika kita mengutamakan jalannya Allah, maka Allah akan menolong kita dan urusan dunia pun akan “ngikut”- lancar. Ibarat kita membeli sapi (hal besar : “surga”), pasti kita mendapat talinya (hal kecil : dunia). Namun sebaliknya, jika kita membeli tali berapapun banyaknya, pasti tidak akan mendapat sapi.
Dengan memiliki kefahaman tersebut, kita pasti bisa menyiasati keseimbangan dunia-akhirat bagaimanapun caranya, seperti memanfaatkan segala fasilitas yang kita miliki.
Sebagai contoh pemanfaatan handphone yang bisa digunakan untuk “alarm” agar bisa bangun malam (do’a dan sholat), mendengarkan bacaan Al-Qur’an (fasilitas mp3/...), dll. Dan masih ada pemanfaatan lain dengan fasilitas-fasilitas yang ada. Maka, INGAT kefahaman di atas dan manfaatkan segala bentuk fasilitas yang ada. Sehingga, kita bisa menjalani hiudp dengan penuuh keseimbangan antara dunia-akhirat.


**************************************** Read more "Seimbangkah Dunia dan Akhirat Kita???..."

Perjuangkan !!

Berawal dari kegiatan di hari Kamis, 4 Februari 2010. Kala itu, setiap kelompok materi agama di kelas menyampaikan setiap materi secara bergantian. Saat pemateri menyampaikan, anggota lain berkelana ke pemateri lain untuk menyerap ilmu.
Saat itu, saya menjadi salah satu yang bertugas menyerap ilmu mengenai “Islam di Dunia”. Sesuai penjelajahan saya mengenai “Islam di Dunia”, ada seorang teman bertanya apakah hasil penjelajahan saya. “Hal yang lebih berharga”, jawab saya. Selanjutnya saya berkata “Perjungkan agamamu!”.
Dari kalimat tersebut, saya menjadi lebih semangat. Layaknya seorang pejuang cinta yang memperjuangkan cintanya, kita pun harusnya menyadari untuk memperjuangkan agama kita.
Dalam agama, perjuangan tak cukup hanya dengan motifasi saat ini. Tapi, lebih kepada motivasi jauh ke depan, untuk generasi selanjutnya. Namun, sebelum kita memperjuangkan agama kita, kita harus mengerti betul apa pedoman kita. Sebagai orang islam, pedoman kita adalah Al-Quran dan Al-Hadist, seperti hadist yang menjelaskan bahwa “telah aku (Nabi Muhammad SAW) tinggalkan dua perkara selagi kalian berpegang teguh pada dua perkara itu, niscaya kalian tidak akan tersesat. Dua perkara itu ialah Al-Quran dan Al-Hadist”. Lalu, yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apakah kita sudah cukup mempelajari dan mengamalkan apa yang ada dalam pedoman? Jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah BELUM CUKUP. Karena ilmu dari pedoman islam tersebut tak akan habis untuk dipelajari.
Oleh karena itu, kita harus mempelajari pedoman kita lebih giat lagi. Sembari itu, kita tetap perlu memperjuangkan agama kita mengingat motivasi jauh ke depan bagi generasi penerus serta dengan tujuan masuk surga selamat dari neraka.
Perjuangan pun perlu diperjuangkan, tak hanya dalam hati. Beberapa hal yang dapat kita lakukan yaitu dengan menjalankan /mengamalkan aturan yang mencerminkan pribadi kita yang baik, mengajak teman belajar ilmu pedoman, dan seterusnya. At the end, tetap Perjuangkan Agama!!!


**************************************** Read more "Perjuangkan !!..."

Competition

    Logo SEO Kontes InfoZakat & Teak123

 

Kebaikan Tersebar, Hidup Lebih Indah

Powered By Blogger

Grey Floral ©  Copyright by Kebaikan Tersebar, Hidup Lebih Indah | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks